Kamis, 06 November 2008

Titik Penghabisan

. Kamis, 06 November 2008 .

Doa ku hari ini " Ya Allah...jadikan lah hari ini hari yang lebih baik,lebih berkah,lebih beruntung dari hari kemarin.jadikan lah segala kegiatanku hari ini sebagai bentuk ibadah hamba kepada-Mu Ya Allah...


Titik Penghabisan

"Bila kiamat esok tiba, dan di tanganmu ada bibit pohon kurma, maka tanamlah. Mudah-mudahan kamu mendapatkan pahala."

Luar biasa hadis Nabi tersebut. Apalagi yang bisa diharapkan seseorang dari menanam bibit kurma ketika kiamat sudah di depan mata? Tidakkah perbuatan itu hanya sia-sia?

Namun, dalam pandangan Nabi, hal itu tetap bernilai suatu kebaikan, dan di sisi Allah, berpahala. Allah tidak melihat hasil usaha seseorang. Allah melihat proses dan kesungguhannya berusaha.

Ketulusan seorang miskin menyedekahkan Rp 1.000 rezeki yang dimilikinya jauh lebih berharga ketimbang seorang konglomerat yang menyumbang Rp 100 juta karena mengejar popularitas dan perhitungan bisnis. Bagi seorang kuli mencangkul, uang Rp 1.000 merupakan 10 persen dari upahnya. Sedangkan bagi konglomerat, uang Rp 100 juta itu hanya sekian permil dari kekayaannya.

Hadis tersebut juga mengingatkan setiap Muslim untuk terus berjuang sampai titik penghabisan. Selama umur masih bersisa, kesempatan selalu terbuka. Hari esok kita tak pernah tahu, tapi hari ini merupakan kesempatan terbaik yang kita miliki.

Salah satu ciri keanggunan Islam terletak pada kesederhanaannya. Hal itu pun tampak dalam ajaran-ajaran Nabi tentang kebaikan. Berbuat kebaikan tidak harus yang muluk-muluk atau mewah.

Nabi bersabda, "Barangsiapa melapangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan baginya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat, dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang, maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya.

Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudah baginya jalan ke surga. Suatu kaum yang berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah-rumah Allah, bertilawat Alquran dan mempelajarinya bersama-sama, maka Allah akan menurunkan ketenteraman dan menaungi mereka dengan rahmat." (HR Muslim).

Di manakah lagi seorang Muslim menemukan celah untuk menghindar dan menunda berbuat kebaikan? Wallahu a'lam.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari khilaf dan salah mohon saran-saranya yang membangun ya..

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com