Jumat, 17 Oktober 2008

Tiga Pemburu Dunia

. Jumat, 17 Oktober 2008 .

Oleh SH Syamsul Rijal

Pada zaman Nabi Isa as, dikisahkan tiga orang musafir menemukan timbunan harta di tengah jalan. Karena lapar, mereka sepakat mengutus seorang di antara mereka membeli makanan. Di tengah jalan, orang ini berniat membunuh kedua rekannya dengan menaburi racun pada makanan. Dia berpikir, dengan begitu dia dapat lebih leluasa menguasai timbunan kekayaan itu seorang diri.

Sementara itu, kedua rekannya yang lain pun diam-diam sepakat membunuh rekannya yang membeli makanan, dengan harapan kekayaan itu hanya dibagi dua. Setelah rekan yang membeli makanan sampai di tempat, mereka langsung menerkam dan membunuhnya. Setelah itu mereka menyantap makanan beracun tadi dengan suka cita. Apa hendak dikata, kedua rekan yang terakhir inipun mati menemui ajal.

Konon Nabi Isa as sempat mengunjungi tempat kejadian itu dan kepada Alhawariyyuun, pendukungnya yang setia, ia berkata, "Lihat, inilah dunia, bagaimana ia telah membunuh ketiga orang itu sekaligus. Setelah mereka, tentu akan banyak lagi korban-korban berguguran dari para pemburu dan pencinta dunia."
Dari kisah di atas terlihat bagaimana kehidupan dunia telah memperdaya ketiga pejalan kaki tersebut. Keserakahan, iri, juga dengki telah merasuk ke dalam diri mereka sehingga tak seorang pun mendapat timbunan harta yang mereka temukan. Nah, di tengah kondisi saat ini, ketika kebutuhan hidup melonjak naik, kita pun harus berhati-hati jangan sampai tergelincir oleh fatamorgana dunia sebagaimana kisah di atas.

Menurut Imam Alghazali, dunia tak ubahnya jalan yang dilalui seorang musafir. Di jalan yang dilalui itulah manusia hendaknya sekadar mengambil bekal, bukan harus menguasainya secara rakus, untuk menjadi teman dan pendampingnya kelak di alam kubur. Dengan bekal itu pula ia nantinya berjumpa Allah seraya mempertanggungjawabkan apa yang dia lakukan sepanjang perjalanannya sebagai musafir di dunia ini.

"... dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) ..." kata Allah mengingatkan kita semua dalam QS Alhasyr: 18.

Rasulullah saw juga bersabda, "Orang yang paling kuat daya pikirnya adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik persiapannya untuk menggapai kemuliaan dunia dan akhirat."

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari khilaf dan salah mohon saran-saranya yang membangun ya..

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com